Minggu, 04 Desember 2011

perawatan masa nifas

BAB 1

PERAWATAN MASA NIFAS


1.1          PENGERTIAN

  1. Hukum Seputar Darah Wanita: Darah Nifas

Waktu persalinan adalah salah satu momen paling mendebarkan bagi seorang wanita. Karena momen ini merupakan bagian dari jihad teragung kaum wanita. Di mana seorang wanita yang meninggal saat melahirkan bahkan termasuk golongan manusia yang mati syahid (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Setelah momen ini, seorang wanita akan memulai babak baru kehidupannya menjadi seorang ibu yang mempunyai kewajiban mendidik buah hatinya. Dan sebaik-baik pendidikan untuk anak adalah dengan pendidikan agama.
Ternyata, momen penting ini pun tak lepas dari perhatian syariat karena pada saat persalinan seorang wanita akan mengeluarkan darah nifas. Sebagaimana haid dan istihadhah, darah nifas termasuk jenis darah yang biasa terjadi pada wanita. Oleh karena itu, para muslimah hendaknya mengetahui hukum-hukum seputar darah nifas.

B.  Apakah Darah Nifas itu??
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim karena melahirkan. Baik darah itu keluar bersamaan ketika proses melahirkan, sesudah atau sebelum melahirkan, yang disertai dengan dirasakannya tanda-tanda akan melahirkan, seperti rasa sakit, dll. Rasa sakit yang dimaksud adalah rasa sakit yang kemudian diikuti dengan kelahiran. Jika darah yang keluar tidak disertai rasa sakit, atau disertai rasa sakit tapi tidak diikuti dengan proses kelahiran bayi, maka itu bukan darah nifas.
Selain itu, darah yang keluar dari rahim baru disebut dengan nifas jika wanita tersebut melahirkan bayi yang sudah berbentuk manusia. Jika seorang wanita mengalami keguguran dan ketika dikeluarkan janinnya belum berwujud manusia, maka darah yang keluar itu bukan darah nifas. Darah tersebut dihukumi sebagai darah penyakit (istihadhah) yang tidak menghalangi dari shalat, puasa dan ibadah lainnya.
Perlu kita ketahui bahwa waktu tersingkat janin berwujud manusia adalah delapan puluh hari dimulai dari hari pertama hamil. Dan sebagian pendapat mengatakan sembilan puluh hari.





BAB 2
2.1     PEMBAHASAN
~ 1.Secara ringkas dapat disimpulkan beberapa hal untuk mengenali darah nifas:
  1. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim disebabkan melahirkan, baik sebelum, bersamaan atau sesudah melahirkan
  2. Disertai dengan tanda-tanda akan melahirkan (seperti rasa sakit, dll) yang diikuti dengan proses kelahiran
  3. Bayi yang dilahirkan/ dikeluarkan sudah berbentuk manusia (terdapat kepala, badan dan anggota tubuh lain seperti tangan dan kaki, meskipun belum sempurna benar)
~ 2.Lama Keluarnya Darah Nifas
Pendapat yang kuat, insyaa Allah, pada dasarnya tidak ada batasan minimal ata     u maksimal lama waktu nifas. Waktu empat puluh hari adalah kebiasaan sebagian besar kaum wanita. Akan tetapi apabila sebelum empat puluh hari wanita tersebut telah suci, maka ia wajib mandi dan melakukan ibadah wajibnya lagi.
Mengenai banyaknya darah, juga tidak ada batasan sedikit atau banyaknya. Selama darah nifas masih keluar maka sang wanita belum wajib mandi (bersuci).
~ 3.Secara ringkas, ada beberapa kondisi wanita yang sedang nifas:
  1. Darah nifas berhenti keluar sebelum 40 hari dan tidak keluar lagi setelah itu. Maka sang wanita wajib mandi (bersuci) dan kemudian melakukan ibadah wajibnya lagi, seperti shalat dan puasa, dll.
  2. Darah nifas berhenti keluar sebelum 40 hari, akan tetapi kemudian darah keluar lagi sebelum hari ke-40. Maka, jika darah berhenti ia mandi (bersuci) untuk shalat dan puasa. Jika darah keluar, ia harus meninggalkan shalat dan puasa. Akan tetapi, bila berhentinya darah kurang dari sehari, maka tidak dihukumi suci.
  3. Darah nifas terus keluar dan baru berhenti setelah hari ke-40. Maka sang wanita harus mandi (bersuci).
  4. Darah terus keluar hingga melebihi waktu 40 hari.
  5. Ada beberapa kondisi:
    1. Darah nifas berhenti dilanjutkan keluarnya darah haid (berhentinya darah nifas bertepatan waktu haid), maka sang wanita tetap meninggalkan shalat dan puasa. Darah yang keluar setelah 40 hari dihukumi sebagai darah haid. Sang wanita baru wajib mandi (bersuci) setelah darah haid tidak keluar lagi.
    2. Darah tetap keluar setelah 40 hari dan tidak bertepatan dengan kebiasaan masa haid, ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Menurut ulama yang berpendapat bahwa lama maksimal nifas adalah 40 hari, menilai darah yang keluar setelah 40 hari sebagai darah fasadh (penyakit) yang statusnya adalah sebagaimana istihadhah. Sedangkan menurut ulama yang berpendapat bahwa tidak ada batasan minimal dan maksimal lama nifas, mereka menilai darah yang keluar setelah 40 hari tetap sebagai darah nifas. Pendapat inilah yang lebih kuat, insya Allah.
~ 4.Akan tetapi hal ini tidak berlaku pada 4 keadaan:
  • Ada tanda bahwa darah akan berhenti/ makin sedikit. Maka sang wanita menunggu darah berhenti keluar, baru kemudian mandi (bersuci)
  • Ada kebiasaan dari kelahiran sebelumnya, maka itu yang dipakai. Misal, sang wanita telah mengalami beberapa kali nifas yang lamanya 50 hari. Maka batasan ini yang dipakai.
  • Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap  wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. 
  • Perawatan masa nifas dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum  dan infeksi. Bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan post partum.








BAB 3


3.1     PERAWATAN

1.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas :

1.  Mobilisasi
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus  cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jama  post partum untuk memcegah perdarahan post partum. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah terjadinya trombosis dan  tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan  dan hari keempat atau kelima boleh
pulang.  Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya
komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka.  
2.  Diet / Makanan
Makanan yang diberikan harus  bermutu tinggi  dan cukup kalori,  yang
mengandung cukup protein, banyak cairan,  serta banyak buah-buahan  dan sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi.

3.  Buang Air Kecil
Buang air  kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada persalinan m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi. Bila  infeksi telah terjadi (urethritis, cystitis, pyelitis), maka pemberian antibiotika sudah pada tempatnya.

4.  Buang Air Besar
Buang air  besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada
obstipasi dan timbul berak yang  keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam.

5.  Demam
Sesudah bersalin, suhu badan ibu naik   ± 0,5 C dari keadaan normal, tapi tidak melebihi 38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38 C/ mungkin telah ada infeksi.

6.  Mules-mules
Hal  ini timbul akibat kontraksi uterus dan  biasanya lebih terasa sedang menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di cavum uteri. Bila si ibu sangat mengeluh, dapat diberikan analgetik atau sedativa supaya ia dapat beristirahat tidur.

7.  Laktasi
 8 Jam sesudah persalinan si ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi, kecuali ada kontraindikasi untuk menyusui bayinya,  misalnya:  menderita thypus  abdominalis, tuberkulosis aktif,
thyrotoxicosis,DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke dalam, leprae. Atau kelainan pada bayinya sendiri misalnya pada bayi  sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia tidak dapat menyusu oleh karena tidak dapat
menghisap, minuman harus diberikan melalui sonde.

2.Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Reproduksi

Perubahan alat-alat genital baik interna maupun eksterna kembali seperti semula seperti sebelum hamil disebut involusi. Bidan dapat membantu ibu untuk mengatasi dan memahami perubahan-perubahan seperti:
  1. Involusi uterus.
  2. Involusi tempat plasenta.
  3. Perubahan ligamen.
  4. Perubahan serviks.
  5. Lochia.
  6. Perubahan vulva, vagina dan perineum.
3.Involusi Uterus
Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil.
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:
  1. Iskemia Miometrium – Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta sehingga membuat uterus menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot atrofi.
  2. Atrofi jaringan – Atrofi jaringan terjadi sebagai reaksi penghentian hormon esterogen saat pelepasan plasenta.
  3. Autolysis – Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena penurunan hormon estrogen dan progesteron.
  4. Efek Oksitosin – Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterus sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
~ Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum adalah sebagai berikut:
Involusi Uteri
Tinggi Fundus Uteri
Berat Uterus
Diameter Uterus
Plasenta lahir
Setinggi pusat
1000 gram
12,5 cm
7 hari (minggu 1)
Pertengahan pusat dan simpisis
500 gram
7,5 cm
14 hari (minggu 2)
Tidak teraba
350 gram
5 cm
6 minggu
Normal
60 gram
2,5 cm
~ Dibawah ini dapat dilihat perubahan tinggi fundus uteri pada masa nifas.
Gambar. Tinggi fundus uterus pada masa nifasGambar. Tinggi fundus uteri pada masa nifas



4.Involusi Tempat Plasenta
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, dengan cepat luka mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus. Luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut. Hal ini disebabkan karena diikuti pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Regenerasi endometrium terjadi di tempat implantasi plasenta selama sekitar 6 minggu. Pertumbuhan kelenjar endometrium ini berlangsung di dalam decidua basalis. Pertumbuhan kelenjar ini mengikis pembuluh darah yang membeku pada tempat implantasi plasenta hingga terkelupas dan tak dipakai lagi pada pembuangan lokia.










BAB 4

4.1   SENAM NIFAS


A.SENAM NIFAS
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggang banyak bergerak karena merasa letih dan sakit.
~ Di bawah ini ada beberapa alasan & tujuan dari melakukan senam NIFAS:
1.     Membantu mencegah pembentukan bekuan (trombosis) pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung
2.    berguna bagi semua system tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.
3.    memungkinkan tubuh ibu menjadi sembuh.
~ Adapun cara senam nifas adalah :
1.Baringkan pada punggung
kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua belah tangan pada perut dibawah bagian iga. Tarik nafas perlahan-lahan dan dalam lewat hidung, kemudian keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk membantu mengosongkan paru-paru.
2.Berbaring pada punggung
kedualengan diluruskan di atas kepala dengan telapak tangan menghadap ke atas. Kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan tungkai kanan sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang sepenuhnya. Ulangi hal yang sama pada sisi tubuh yang kanan.

3.kontraksi vagina
berbaring pada punggung atau jika terdapat luka jahitan. Pada oerut-karena posisi ini lebig nyaman. Kedua tungkai sedikit dijauhkan. Kencangkan dasar panggul, pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan berdiri dan duduk.
4.Memiringkan panggul
Berbaring pada punggung dengan kedua lutut ditekuk. Kontraksikan otot-otot perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar. Dan otot-otot pantat menjadi kencang-pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan.
5.Sesudah hari ketiga
Berbaring pada punggung, kedua lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan. Angkat kepala dan bahu hingga sudut sekitar 45 derajat, pertahankan selama 3 detik dan kemudian perlahan-lahan lemaskan.

B.Pengertian dan tujuan asuhan masa nifas              

1.PENGERTIAN
~ Ada beberapa pengertian masa nifas, antara lain:
1. Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002).

2. Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi (Bennet dan Brown, 1999).
Dalam bahasa Latin, waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerpenthy, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.
~ Masa nifas (puerperium) adalah masa pun kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu:
1.       Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu tclah diperbolehkan berdiri dan bcrjalan.
2.       Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyelurula alat-alat genital.
3.       Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa miNggu, bulan, atau tahun.
2.TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Semua kcgiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan maupun di bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan cvaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan nifas ini adalah:
1. Memulihkan kesehatan umum penderita
a. Menyediakan makanan sesuai kebutuhan
b. Mengatasi anemia
c. Mencegah infeksi dengan memerhatikan kebersihan dan sterilisasi
d. Mengernbalikan kesehatan urnum dengan pergerakan otot untuk memperlancar peredaran darah
2. Mempertahankan kesehatan psikologis

3. Mencegah infeksi dan komplikasi

4. Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)

5. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selcsai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
BAB 5
5.1.    KESIMPULAN & PENUTUP
          Dari penjabaran diatas dapat diketahui bahwa pembelajaran waktu persalinan adalah : salah satu momen paling mendebarkan bagi seorang wanita, karena momen ini merupakan bagian dar jihad teragung kaum wanita. Nifas adalah : darah yang keluar dari rahim karna melahirkan, baik darah yang keluar secara bersamaan ketika proses melahirkan. Perlu kita ketahui bahwa waktu singkat janin terwujud manusia adalah : delapan puluh hari dimulai dari hari pertama hamil. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas :
    1. Mobilisasi
    2. Diet /makanan
    3. Buang air kecil
    4. Buang air besar
    5. Demam
    6. Mules-mules
    7. Laktasi
Bidan dapat membantu ibu untuk mengatasi dan memahami perubahan-perubahan seperti:
  1. Involusi uterus.
  2. Involusi tempat plasenta.
  3. Perubahan ligamen.
  4. Perubahan serviks.
  5. Lochia.

Perubahan vulva, vagina dan perineum. Adapun cara senam nifas adalah :
1. Baringkan pada punggung
2. Berbaring pada punggung
3. Kontraksi vagina
4. Memiringkan panggul
5. Sesudah hari ketiga
Tujuan asuhan masa nifas adalah: Semua kcgiatan yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanan maupun di bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan cvaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan nifas ini adalah:
  1. Memulihkan kesehatan umum penderita
  2. Mempertahankan kesehatan psikologis
  3. Mencegah infeksi dan komplikasi
  4. Memperlacar pembentukan air susu ibu (ASI)
  5. Menjaga ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri

Dengan adanya beberapa faktor diatas, diharapkan kepada pembaca agar dapat mengerti dan memahami penjabaran diatas…..............

                                                              TERIMA KASIH
         
YOLAN KARLINA
                                               
Daftar PuStaka
© 2004 Digitized by USU digital library  15.
© 2004 Digitized by USU digital library  2KEPUSTAKAAN

Mochtar,R : Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi-Obstetri  Patologi I,  ed-2 Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1991. hal : 129-132

Prawirohardjo,S : Ilmu Kebidanan, Fisiologi Nifas dan Penanganannya, ed-I. Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta 1976. hal : 187-194.
Penulis: Ummu Rumman Siti Fatimah
Muraja’ah: ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 73-80)
Bambang, W. 2009. Masa Nifas. obfkumj.blogspot.com/ diunduh 9 Feb 2010, 04:07 PM.
Dessy, T., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
scribd.com/doc/17226035/Post-Partum-Oke diunduh 8 Feb 2010, 11:46 PM.
scribd.com/doc/21899776/BAB-I?secret_password=&autodown=pdf diunduh 9 Feb 2010, 07:58 PM.
Kuliahbidan. 2008. Perubahan dalam Masa Nifas. kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-nifas/ diunduh 6 Feb 2010, 02:25 PM.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 53-57).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 77-79).
Zietraelmart. 2008. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. zietraelmart.multiply.com/journal/item/22/PERUBAHAN_FISIOLOGIS_MASA_NIFAS diunduh 6 Feb 2010, 02:35 PM.
1.     Persis Mary H, 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6 EGC, Jakarta.
2.    Helen Farrer, 2001. Perawatan Maternitas (edisi) 2, EGC, Jakarta.
DAFTAR ISI
                KATA PENGANTAR…………………………………………….….I
                DAFTAR ISI…………………………………………………………….II
1)            PERAWATAN MASA NIFAS
ð  Pengertian……………………………………………………..1
ð  Hukum seputar darah manusia………………….1
ð  Apakah darah nifas itu ?..............................2
2)          PEMBAHASAN……………………………………………….3
3)          PERAWATAN
ð  Hal yang diperhatikan dalam perawatn masa nifas…………………………………………………………………6
ð  Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem reproduksi………………………………………………..…….8
ð  Involusi uterus……………………………………..……….8
ð  Involusi tempat plasenta……………………………..10

4)          SENAM NIFAS
ð  senam nifas ……….………………….……………..…………11
ð  Pengertian & tujuan asuhan masa nifas……..12
5)        KESIMPULAN & PENUTUP……………………………14
6)          DAFTAR PUSTAKA…………………………………………16

MAKALAH  KONSEP KEBIDANAN NIFAS INI 
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
YOLAN KARLINA
TIK. 1 AKBID
Dosen pembimbing :
ELFINAWATI

YAYASAN HARAPAN MAMA
AKADEMI KEBIDANAN “ HARAPAN MAMA “
Jl. Medan-batang kuis km.14,5 no.10

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat ALLAH Yang Maha Kuasa, karena kasih dan anugrahnya kepada saya, makalah konsep kebidanan ini selesai dengan baik.
Makalah konsep kebidanan ini bertujuan untuk menyajikan pengetahuan kepada saya sendiri dan pembaca sekalian.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam berbagai hal baik dari uraian, penjelasan, dan bahasa maupun dari segi isi dari setiap BAB. Untuk itu masukan yang bersifat penyempurnaan makalah konsep kebidanan ini dari berbagai pihak tetap saya harapkan.
Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada orang tua saya dan seluruh teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah konsep kebidanan ini.
       Selamat membaca,,,,,,,,,,,,,,,


                                  Gunungsitoli ,28 Desember 2010
Penulis,

YOLAN KARLINA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar