Minggu, 04 Desember 2011

TINGKAT KESETRESAN SEORANG IBU KETIKA BERSALIN

TINGKAT KESETRESAN SEORANG IBU KETIKA BERSALIN
KELOMPOK “10”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

YOLAN KARLINA



AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MAMA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN AJARAN
2011


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat ALLAH Yang Maha Kuasa, karena kasih dan anugrahnya kepada saya, makalah konsep kebidanan ini selesai dengan baik.
Makalah yang berjudul “tingkat kesetresan seorang ibu ketika bersalin” bertujuan untuk menyajikan pengetahuan kepada saya sendiri dan pembaca sekalian.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam berbagai hal baik dari uraian, penjelasan, dan bahasa maupun dari segi isi dari setiap BAB. Untuk itu masukan yang bersifat penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak tetap saya harapkan.
Pada kesempatan kali ini, saya menyampaikan terima kasih kepada orang tua saya dan seluruh teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
          Selamat membaca,,,,,,,,,,,,,,,
                                                                             medan ,3 juni 2011
Penulis,

YOLAN KARLINA

BAB 1
1.1   LATAR BELAKANG
Dalam dunia sekarang ini, tingkat stres kita jauh lebih tinggi daripada pada jaman dahulu. Bukan karena hidup kita lebih sulit, tetapi karena jenis stres yang menekan kita dan kita hadapi ini berbeda.  Sebagian besar stres kita berasal dari hal-hal yang berada di luar kendali kita seperti - inflasi, kurangnya keamanan, biaya perawatan kesehatan yang tinggi, keadaan ekonomi yang tidak stabil, dan lain-lain.

stres mental dan fisik dapat berefek pada kondisi fisik seseorang. Ketika tingkat hormone dalam tubuh seperti adrenalin dan kortisol meningkat, seperti halnya tekanan darah Anda. Stres bahkan dapat mengacaukan fungsi otak Anda, sehingga menimbulkan masalah dengan penyembuhan, fungsi sistem kekebalan tubuh, kualitas tidur, bahkan memori anda.
Stress merupakan mimpi buruk bagi setiap orang, dapat sangat berbahaya untuk kehamilan. Dengan tekanan darah tinggi berarti pertanda datang bahaya eklampsia. Dengan kekebalan menurun dan kekuatan penyembuhan, tubuh Anda kurang dilengkapi “senjata” untuk menangani dan segera pulih dari pasca bersalin. Ini juga penting untuk dicatat bahwa ketika stres mempengaruhi Anda secara fisik, perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh Anda kemudian dapat mempengaruhi kehamilan Anda dan tumbuh kembang janin Anda. Hal ini dapat dilihat dari detak jantung janin dan pola pertumbuhan nya dalam kandungan.
STRESS.........

Apa itu stress ??

stress adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan  tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam, kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, yang kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk.
Kecemasan........
Kecemasan ini terjadi karena berbagai faktor. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990). Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir dan gelisah. Keadaan emosi ini tanpa objek yang spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh ketidak tahuan yang didahului oleh pengalaman baru, dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.
1.2   PEMBAHASAN
            Di bawah ini kita akan membahas lebih jauh tentang cara mengurangi beberapa  tingkat kesetresan seorang ibu dan cara serta peran bidan dalam mengatasi stress ibu.

Mengurangi Stress Ibu Hamil Menghadapi Persalinan

Saat menjelang persalinan, ibu hamil biasanya didera stres yang berkepanjangan. Baik disebabkan kontraksi yang menimbulkan rasa nyeri, pembukaan yang tak kunjung meningkat, maupun bayangan akan risiko yang dihadapi selanjutnya. Sementara, proses melahirkan itu sendiri sangat membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima, termasuk bersikap relaks dan menghindari stres.
Apa yang harus dilakukan ibu hamil agar bisa merasa nyaman selama menunggu tibanya persalinan di kamar bersalin? Ada hal - hal penting yang harus diperhatikan yaitu:
1.    Pilih rumah sakit/bersalin yang memadai pelayanannya.
Kita bisa melihatnya dari apakah rumah sakit/bersalin itu menyediakan ruangan khusus untuk pasien yang akan menjalani persalinan
2.    Pilih pendamping yang tepat.
3.    Siap Siaga Selama 24 Jam
Bila diperkirakan dua minggu lagi akan melahirkan, baik ibu, suami, maupun keluarga yang lain harus meningkatkan kesiapannya. Selain mempersiapkan fisik dan mental, juga perlu kesiapsiagaan waktu selama 24 jam. Hingga bila kontraksi terjadi di malam hari, suami atau keluarga lain bisa segera mengantarkan ibu yang akan bersalin ke rumah sakit/bersalin.
4.    Kenali tanda-tanda medis menjelang persalinan. Di antaranya: bagaimana frekuensi kontraksi yang muncul, adakah darah lendir yang keluar, sudah keluarkah air ketubannya, dan sebagainya. Jika tanda-tanda itu muncul, ibu hamil harus segera dibawa ke rumah sakit/bersalin.
Faktor lain yang dihadapi ibu sebelum bersalin........
Primigravida adalah Wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya. seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan (Ulfah, 2009).kecemasan /tingkat kesetresan juga mempengaruhi seperti kutipan di bawah ini..:
Faktor Predisposisi Kecemasan..........
Setiap perubahan dalam kehidupan atau peristiwa kehidupan yang dapat menimbulkan keadaan stres disebut stresor. Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan, atau kecemasan merupakan manifestasi langsung dari stres kehidupan dan sangat erat kaitannya dengan pola hidup (Wibisono, 1990).
Berbagai faktor predisposisi yang dapat menimbulkan kecemasan (Roan, 1989) yaitu faktor genetik, faktor organik dan faktor psikologi. Pada pasien yang akan menjalani operasi, faktor predisposisi kecemasan yang sangat berpengaruh adalah faktor psikologis, terutama ketidak pastian tentang prosedur dan operasi yang akan dijalani.
Seorang primigravida yang pertama kali akan mengalami proses persalinan cenderung mengalami kecemasan. Hal ini dikarenakan proses persalinan adalah sesuatu hal baru yang akan dialaminya.
Gejala Kecemasan........
Penderita yang mengalami kecemasan biasanya memiliki gejala-gejala yang khas dan terbagi dalam beberapa fase, yaitu :
Ø  Fase 1
Keadan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya). Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon adrenalin dan non adrenalin.
Oleh karena itu, maka gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. Dalam persiapannya untuk berjuang, menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku dan akibatnya akan menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher dan punggung. Ketegangan dari kelompok agonis dan antagonis akan menimbulkan tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan (Wilkie, 1985).
Pada fase ini kecemasan merupakan mekanisme peningkatan dari sistem syaraf yang mengingatkan kita bahwa system syaraf fungsinya mulai gagal mengolah informasi yang ada secara benar (Asdie, 1988).
Ø  Fase 2
Disamping gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah, ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri (Wilkie, 1985).
Labilitas emosi dapat bermanifestasi mudah menangis tanpa sebab, yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa. Mudah menangis yang berkaitan dengan stres mudah diketahui. Akan tetapi kadang-kadang dari cara tertawa yang agak keras dapat menunjukkan tanda adanya gangguan kecemasan fase dua (Asdie, 1988). Kehilangan motivasi diri bisa terlihat pada keadaan seperti seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah, kemudian ia berdiam diri saja beberapa lama dengan hanya melihat barang yang jatuh tanpa berbuat sesuatu (Asdie, 1988).
Ø  Fase 3
Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh kedalam kecemasan fase tiga. Berbeda dengan gejala-gejala yang terlihat pada fase satu dan dua yang mudah di identifikasi kaitannya dengan stres, gejala kecemasan pada fase tiga umumnya berupa perubahan dalam tingkah laku dan umumnya tidak mudah terlihat kaitannya dengan stres. Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti : intoleransi dengan rangsang sensoris, kehilangan kemampuan toleransi terhadap sesuatu yang sebelumnya telah mampu ia tolerir, gangguan reaksi terhadap sesuatu yang sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian (Asdie, 1988).
Klasifikasi Tingkat Kecemasan...........
Ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik (Townsend, Beda Persalinan Anak Pertama Dan Kedua.
Beda persalinan anak pertama dan kedua........
Biasanya persalinan anak pertama memakan waktu lebih lama. Berkisar antara 8 sampai 12 jam. Pembukaan dimulai dari 1 cm sampai 10 cm. Pada persalinan anak pertama, pembukaan mulut rahim selebar 1 cm terjadi selama kurang lebih 1 jam. Sedangkan pada anak kedua dan seterusnya pembukaan selebar 1 cm itu bisa terjadi dalam waktu setengah jam. Ini bukan berarti bahwa persalinan kedua dan seterusnya akan berjalan lebih lancar, tapi hanya mengindikasikan kalau setiap kehamilan dan persalinan selalu berbeda-beda kondisinya.
Untuk itu, hindari hamil di usia terlalu tua atau terlalu muda. Lebih baik, jalani kehamilan antara usia 20 sampai 35. Di rentang usia ini, fisik ibu relatif lebih kuat, juga kualitas sel telur relatif lebih baik sehingga bisa menghindari kelainan genetik. Selain itu, hindari hamil lebih dari empat kali, dan rencanakan jarak kehamilannya. Seluruh persiapan ini akan sangat mempengaruhi kesiapan psikis dan fisik ibu di kamar bersalin. 
Pada penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mempunyai tingkat stress yang tinggi dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi premature bahkan keguguran.

Pada wanita yang bekerja yang juga bertanggung jawab untuk pekerjaan rumah tangganya mempunyai 5 X resiko komplikasi yang lebih besar. Berdasarkan penelitian resiko keguguran meningkat 2-3 X pada wanita yang mempunyai pekerjaan dengan tingkat stress yang tinggi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang dengan Kecemasan Tinggi ketika hamil cenderung untuk mempunyai bayi yang kecil(berat badan lahir rendah).
Stress juga dapat meningkatkan resiko Hipertensi (tekanan darah tinggi) pada
persalinan.

Dalam waktu pendek, tingkat stress yang tinggi akan dapat menyebabkan gejala : rasa lemas, kurang tidur, perasaan cemas, nafsu makan terganggu atau terlalu banyak makan, sakit kepala, dan punggung.

Dan jika tetap tak diatasi, dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan juga memperendah kekebalan tubuh terhadap infeksi.

Dari beberapa laporan ini jelas bahwa stress hanya memberi pengaruh yang negative selama kehamilan dan juga menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius.

Kehamilan adalah suatu anugerah Tuhan, yang tidak ternilai, jadi berbahagialah dan nikmatilah saat-saat kehamilan anda ini untuk menjadi calon ibu yang berbahagia juga demi bayi anda.


Tips mengatasi stress dalam kehamilan menjelang persalinan..........

Dalam kehidupan kita tak dapat mencegah sesuatu peristiwa buruk terjadi (misalnya: kematian , kehilangan sesuatu, stress pekerjaan, masalah keluarga dll), dan kita juga tak dapat merubah emosional kita begitu saja.

Tetapi anda dapat mencoba beberapa tips untuk mengatasi stress ini. Ingat yang terpenting berusahalah untuk melindungi anda dan juga bayi anda dari pengaruh buruk akibat stress ini.
Beberapa Tips Untuk Mengatasi Stress:
........

Coba Mencari Penyebab. Cobalah untuk mencari tahu apakah penyebab stress anda-- hubungan personal anda atau berhubungan dengan pekerjaan anda, atau lainnya dan carilah jalan yang efektif untuk dapat mengatasi dan menghadapinya.

Diet Makan Yang Baik.
 Bila kita sehat dan fit, kita akan dapat mengatasi stress dengan cara lebih baik. Untuk itu anda harus tetap menjaga diet makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan lakukanlah olahraga teratur yang akan membantu anda untuk tetap fit.

Olah Raga. . Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga selama kehamilan
menjelang persalinan bukan saja membuat badan sehat-fit juga membuat jiwa yang sehat.

Hindari Kebiasaan Yang Tak Baik Karena Faktor Emosional.. Carilah alternative lainnya bila anda menjadi sangat ingin merokok, atau alcohol. Cobalah alihkan dengan berolahraga, ngobrol dengan teman/keluarga, bernyanyi, menguyah permen karet, atau makan buahan atau apapun juga yang bisa anda lakukan untuk mengalihkan keinginan anda yang dapat membahayakan bayi anda ini.

Komunikasi. . Isolasi sosial dan rasa sendirian membuat anda lebih sulit untuk menghadapi kesulitan, kesedihan. Binalah hubungan emosional yang baik dengan pasangan, keluarga dan teman-teman anda. Komunikasi/ hubungan emosional yang baik akan membantu anda menghadapi kesulitan dan kesedihan karena adanya dukungan dari pasangan, keluarga dan teman anda.

Mengikuti Aktivitas. . Meditasi, Yoga dan Pijatan akan membantu mengurangi ketegangan pada otot-otot anda. Menurut riset terbukti aktivitas-aktivitas ini mempengaruhi reaksi tubuh terhadap stress dengan menurunkan hormone stress dan memperlambat detak jantung.

IstirahatYang Nyaman., berbaringlah pada satu sisi (sisi kiri dianjurkan), dikamar yang sepi, dengarkan musik yang lembut, bayangkan diri anda ditempat yang anda sukai misalnya di pantai, di taman dll.

Bicarakan dengan
bidan anda.. Anda dapat membicarakan perasaan dan keluhan anda kepada bidan anda anda. Jangan pernah ragu dan malu untuk menyampaikan perasaan dan keluhan anda kepada bidan  anda. Dokter akan menilai apakah anda memerlukan pengobatan atau tidak atau bila perlu dapat mengkonsul anda ke dokter psikiatri. Sehingga dapat dilakukan tindakan pengatasan secepat dan sebaik mungkin.

Bab 2
Landasan teori menurut para ahli dan hasil penelitiannya

2.1     MENGATASI FAKTOR KETAKUTAN SAAT MELAHIRKAN

Jika Anda takut melahirkan, simaklah cara-cara yang dapat diikuti untuk mengatasi tingkat kesetressan Anda dan miliki pengalaman melahirkan yang baik. 
Apakah Anda selalu terjaga membayangkan kelahiran yang menyakitkan berlarut-larut?
 Apakah Anda juga takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada bayi Anda atau Anda?
 Apakah seluruh kemungkinan buruk mendorong Anda mendaftar pada bagian Caesar secepatnya?
Hampir setiap wanita hamil merasa beberapa kecemasan tentang kehamilan dan melahirkan, terutama untuk kali pertama. Tetapi bagi beberapa wanita, rasa gugup datang begitu besar dan dapat mengganggu kehamilannya.
“Ketika wanita gugup, berarti itu caranya menikmati kehamilan”, ujar Shari I. Lusskin, M.D., psikiatri reproduksi di New York University School of Medicine. Hal ini juga dapat mengganggu perawatan kehamilan, hubungan dengan pasangan dan anak-anak yang lain, serta menngkatkan resiko depresi (stress)”. Depresi (stress) substansial yang dialami selama masa sebelum persalinan dapat memicu insomnia, nafsu makan berlebihan atau sebaliknya, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan tingkat imunitas yang rendah. Wanita yang memiliki tingkat stress atau kecemasan tinggi biasanya melahirkan dengan komplikasi dan memungkinkan untuk operasi Caesar. Selain itu, dapat meningkatkan kelahiran bayi dengan berat badan kecil.

2.2     Apa yang membuat wanita takut?

Jumlah perempuan di AS, yang mengalami ketakutan substansial melahirkan yang disebut “tokophobia”, tidak diketahui berapa banyak. Suatu studi di Swedia menunjukkan hal itu mempengaruhi sekitar 10 persen wanita hamil di sana.
Banyak kemungkinan penyebabnya, “Beberapa wanita meningkat ketakutannya karena membaca atau menonton televisi tentang kejadian buruk selama kehamilan”, ujar OB-GYN Elizabeth Eden M.D., asisten professor klinik di New York University School Medicine. Cerita horror dari teman, televisi, dan internet dapat menjadi bagian yang memicu sakit kepala dan risiko ketika persalinan.
Kecemasan menjelang persalinan umumnya sering dialami beberapa wanita, berdasarkan penelitian Danish tahun 2008 yang dipublikasikan di BJOG, jurnal OB-GYN internasional. Penelitian tersebut menemukan bahwa wanita muda, tidak bekerja, kurang berpendidikan, dan kurang berinteraksi dengan orang lain, biasanya mengalami kecemasan ketika persalinan, sama seperti wanita merokok atau hidup tidak sehat. Selain itu, wanita yang mengalami kecemasan menjelang persalinan dapat dipengaruhi oleh riwayat depresi atau pelecehan seksual di masa lalu, masalah perkawinan, dan rendah diri, ujar Shari.

2.3     Kenali diri Anda.......
RASA SAKIT.
Solusi: Latihan bernapas dan teknik relaksasi lainnya dapat mengurangi pusing, jadi bergabunglah dengan Lamaze, metode Bradley atau kelas Hypnobirthing. Tetapi jangan merasa malu ketika membutuhkan bantuan obat sakit. Jika rasa sakit menyakitkan bagi Anda, “Kunjungi pelayanan yang memberikan fasilitas anestesi obstetri rumahan 24 jam,” saran Elizabeth. “Tidak akan ada penundaan menerima dalam meredakan nyeri”.
OPERASI CAESAR.
Solusi: Bicarakan dengan dokter Anda tentang keinginan menghindari operasi Caesar, setidaknya untuk kepentingan medis. Menurunnya tingkat operasi Caesar, meningkatkan doula dan atau bidan dan memilih dokter serta rumah sakit dengan tingkat operasi Caesar yang rendah. Rencanakan persalinan Caesar jika bayi Anda mengalami komplikasi.
KEHILANGAN KENDALI.
Solusi: “Jika Anda termasuk orang yang selalu dalam kendali, persalinan adalah situasi yang tidak dapat ditebak ujungnya,” ujar Shari. Ingatkanlah dokter dan perawat Anda sesuatu yang tidak biasa dapat terjadi, misalnya menjerit atau muntah selama persalinan. Atau beragam hal lain yang akan mengejutkan atau menjijikan bagi mereka.
SOBEKAN.
Solusi: Pelajari pijatan perineum, lapisan tipis antara vagina dan rahim untuk mengurangi robekan. Kadang-kadang sobekan dapat dihindari dengan mengontrol posisi mengejan dan pergerakannya pada akhir tahap kedua persalinan.
JANIN DALAM BAHAYA ATAU LAHIR CACAT.
Solusi: Ingatkan diri Anda bahwa walaupun beberapa bayi memiliki masalah saat melahirkan, faktanya sebagian besar bayi tidak bermasalah. Juga ingat bahwa cacat lahir jarang terjadi lebih dari 97% bayi lahir dengan sehat. Jika bayi Anda berada dalam kesusahan, dokter yang berpengalaman akan mengambil langkah-langkah tepat agar bayi Anda lahir dengan aman dan cepat.


Bab3
Kesimpulan
Pertama, ibu harus melakukan kontrol teratur kehamilan ke dokter kandungan atau bidan.
Kedua, jangan bertanya pada orang yang tidak berkompeten menjawabnya. Jangan pula mempercayai mitos sebelum ditanyakan ke dokter. Masalah bisa jadi makin rumit dan kecemasan pun makin menggunung.
Ketiga, agar lebih percaya diri saat persalinan, ibu harus tahu bagaimana mekanismenya mulai dari kala 1 awal dan akhir, teknik mengedan yang benar, perlu ikut senam hamil, dan seterusnya. Diharapkan, latihan yang dilakukan sebelumnya bisa membuat ibu secara refleks mengikuti instruksi bidan saat persalinan. 
Keempat, pendampingan suami atau orang tua dari ibu yang akan melahirkan. Dampingan ini biasanya bisa menekan kekhawatiran sekaligus menambah rasa percaya diri.
Kelima, bagi sebagian ibu, kekhawatiran bisa diatasi dengan mengikuti terapi pernafasan.
Berusahalah untuk menjadikan hari-hari yang indah selama kehamilan anda, yang akan memberi pengalaman indah yang tak terlupakan buat anda dan pasangan.
Kehamilan adalah anugerah indah dariNya buat anda!
















DAFTAR PUSTAKA

Blog bidan yesie aprillia S.Si.T,M.Kes (bidan kita HTML)
·      www.Handoko.net
·      www.klinikpria.com
·      http://www.iss.stthomas.edu/studyguides
·      Intisari (Maret 2000)
 Shari I. Lusskin, M.D., psikiatri reproduksi di New York University School of Medicine
© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com
Mengurangi Stress Ibu Hamil Menghadapi Persalinan « Cermin Sebuah Hati.htm
Copyright © 2005-2011 Organisasi.Org dan perpustakaan online
OB-GYN Elizabeth Eden M.D., asisten professor klinik di New York University School Medicine.
1 Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid I. Jakarta, EGC ; 1998
2 Oxorn, Harry. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan (Human Labour and Birth). Jakarta, Yayasan Essentia Medica ; 2003.
3 Bobak L J. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC ; 2004.
4 Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyulit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta, EGC; 1998.
5 Cunningham F. Gary dkk. Obstetri Williams,Edisi 21, Jakarta, EGC; 2006.
6 Bidanshop.blogspot.com
www.google search engine.com/asuhan kebidanan/html.
penelitian Danish tahun 2008 yang dipublikasikan di BJOG, jurnal OB-GYN internasional.
Dep.kes RI (1990)
Stuart and Sundeens, (1998).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar